Minggu, 31 Agustus 2014

Kepemerintahan yang Baik


            System pemerintahan yang baik adalah partisipasi yang menyatakan bahwa semua anggota institusi governance memiliki suara dalam mempengaruhi pembuatan keputusan. Hal ini merupakan fondasi legitimasi dalam sistem demokrasi. Prosedur dan metode pembuatan keputusan harus transparan, agar memungkinkan terjadinya partisipasi efektif. Siapa saja yang dipilih untuk membuat keputusan dalam pemerintah, organisasi bisnis, dan organisasi masyarakat sipil harus bertanggung jawab kepada public, serta kepada institusi stakeholders. Institusi governance harus efesien dan efektif dalam melaksanakan fungsi-fungsinya, responsif terhadap kebutuhan rakyat, memfasilitasi dan memberi peluang daripada mengontrol, melaksanakan sesuai dengan peraturan perundangan.
            
       UNDP (United Nation Development Program) sebagaimana dikutip oleh Lembaga Administrasi Negara (2000:7) mengajukan karakteristik good governance, sebagai berikut.
1. Participation. Setiap warga Negara mempunyai hak suara dalam pembuatan keputusan, baik secara langsung maupun melalui intermediasi lembaga legitimasi yang mewakili kepentingannya. Partisipasi seperti itu dibangun atas kebebasan berasosiasi dan berbicara serta berpartisipasi secara konstruktif.
     2. Rule of law. Kerangka hukum harus adil dan dilaksanakan tanpa pandang bulu, terutama hukum untuk hak asasi manusia.
      3. Transparency. Transparasi dibangun atas dasar kebebasan arus informasi. Proses-proses, lembaga-lembaga, dan informasi secara langsung dapat diterima oleh mereka yang membutuhkan. Informasi harus dapat dipahami dan dapat dimonitor.
   4. Responsiveness. Lembaga-lembaga dan proses-proses harus mencoba untuk melayani stakeholders.
    5. Consensus orientation. Good governance menjadi perantara kepentingan yang berbeda untuk memperoleh pilihan-pilihan terbaik bagi kepentingan yang lebih luas, baik dalam hal kebijakan-kebijakan maupun prosedur-prosedur.
     6. Equity. Semua warga Negara bail laki-laki maupun perumpuan mempunyai kesempatan untuk meningkatkan atau menjaga kesejahteraan mereka.
     7. Effectiveness and efficiency. Proses-proses dan lembaga-lembaga menghasilkan sesuai denganapa yang telah digariskan sesuai dengan sumber-yang tersedia sebaik mungkin.
   8. Accountability. Para pembuat keputusan dalam pemerintahan,sektor swasta maupun masyarakat sipil bertanggung jawab kepada publik dan lembaga-lembaga stakeholders. Akuntabilitas ini tergantung pada organisasi dan sifat keputusan yang dibuat, apakah keputusan untuk kepentingan eksternal atau internal organisasi.
     9. Strategic vision. Para pemimpin dan publik harus mempunyai perspektif good governance dan pengembangan manusia yang luas dan jauh kedepan, sejalan dengan apa yang dibutuhkan untuk membangun semacam itu.
    
       Dengan demikian, kepemerintahan yang baik dapat disimpulkan sebagai pemerintahan yang mampu mempertanggungjawabkan segala sikap, perilaku dan kebijakan yang dibuat, baik secara politik hukum maupun ekonomi dan di informasikan secara terbuka kepada publik. Selain itu, juga membuka kesempatan publik untuk melakukan pengawasan (kontrol) dan jika dalam praktiknya telah merugikan kepentingan rakyat, dengan demikian harus mampu mempartanggungjawabkan dan menerima tuntutan hukum atas tindakan tersebut.
            Dengan demikian jelaslah bahwa untuk menerapkan prinsip-prinsip kepemerintahan yang baik, pemerintah harus memiliki perilaku bertanggung jawab, sekaligus menciptakan mekanisme akuntabilitas maupun struktur kelembagaan bagi berkembangnya partisipasi masyarakat (nisjar,1997:124). Melalui penerapan prinsip-prinsip kepemerintahan yang baik, pemberdayaan kapasitas lokal dapat diwujudkan.
      Paradigma kepemerintahan yang baik menuntut setiap pejabat public (politisi dan birokrasi publik) harus dapat bertanggung jawab dan mempertanggungjawabkan segala sikap, perilaku, dan kebijakannya kepada publik dalam bingkai melaksanakan apa yang menjadi tugas pokok, fungsi, wewenang, dan bertanggung jawab yang diberikan kepadanya. Segala sikap, tindakan, dan kebijakan pemerintah harus dipertanggungjawabkan kepada rakyat, karena disamping sebagai pemegang kedaulatan yang tertinggi Negara, rakyat juga sebagai pemilik sumber daya pembangunan termasuk kekuasaan yang diberikan kepada pemerintah didalam menjalankan pemerintahan, pembangunan, pelayanan publik.

      Pertanggungjawaban para pemegang kekuasaan kepada yang memberi kekuasaan, di samping agar rakyat dapat mengetahui apa yang dilakukan oleh mereka, sekaligus rakyat dapat melakukan kontrol atas apa yang dilakukan oleh pemegang kekuasaan tersebut. Mekanisme pertanggung jawaban tadi, hakikatnya sebagai “media kontrol” rakyat terhadap politisi dan birokrasi publik dalam menjalankan apa yang menjadi tugas dan fungsinya. Disamping itu, pertanggungjawaban tadi merupakan pencerminan, apakah para politisi dan birokrasi dalam menjalankan tugas dan fungsinya telah berjalan demokratis. Demokrasi oleh Lincoln dalam Darwin (1995:181) diartikan sebagai government of the people, by the people, for the people. Pengertian ini mengandung maksud dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan publik, para penguasa harus bertanggung jawab kepada rakyat dan memerintah atas nama rakyat. Kekuasaanpun diperoleh melalui kompetisi atau sistem pemilihan yang bebas dan terbuka. Karena itu, setiap orang yang mempunyai hak yang sama memperoleh kekuasaan secara demokratis. Government of the people dan by the people lebih mengarah pada demokrasi proses atau prosedur mekanisme politik yang demokratis (melibatkan publik). Sedang Government for the people lebih mengacu pada substansi (mekanisme politik yang ditujukan untuk memenuhi kepentingan public). Artinya, dalam setiap pembuatan kebijakan public, substansi dari kebijakan publik tadi harus berpihak pada kepentingan publik. Dengan demikian, maka pemerintah yang demokratis dapat disimpulkan sebagai pemerintahan (politis dan birokrasi publik) yang dalam proses maupun hasil keputusan benar-benar mencerminkan atau mewakili kepentingan, aspirasi, dan keinginan rakyat yang diwakilinya.

Kamis, 28 Agustus 2014

Reformasi Birokrasi

REFORMASI BIROKRASI
GOOD GOVERNANCE & GOOD GOVERNMENT

Salah satu agenda reformasi total di Indonesia adalah menciptakan good governance dalam rangka membentuk Indonesia baru. Ada tiga aktor utama dalam rangka Good Governance: Pemerintahan negara dimana birokrasi termasuk didalamnya; dunia usaha (swasta, dan usaha-usaha negara); dan masyarakat. Ketiga aktor yang berperan dalam penyelenggaraan negara dan pembangunan bangsa tersebut memiliki posisi, peran, tanggungjawab, dan kemampuan yang diperlukan untuk suatu proses pembangunan yang dinamis berkelanjutan. Dalam konsep good governance, ketiga aktor dalam sistem administrasi negara ditempatkan sebagai mitra yang setara.

Reformasi birokrasi merupakan usaha mendesak, mengingat implikasinya yang begitu luas bagi masyarakat dan negara. Perlu usaha-usaha serius agar pembaruan birokrasi menjadi lancar dan berkelanjutan. Ada dua usaha serius yang perlu diperhatikan: langkah internal dan langkah eksternal. Berikut ini adalah langkah-langkah yang perlu ditempuh menuju reformasi birokrasi (Hardjapamekas, 2002:283).
Langkah internal:
  1. Meluruskan orientasi. Reformasi birokrasi harus berorientasi pada demokratisasi dan bukan pada kekuasaaan. Perubahan birokrasi harus mengarah pada amanah rakyat karena reformasi birokrasi harus bermuara pada pelayanan masyarakat.
  2. memperkuat komitmen. Tekad birokrat untuk berubah harus ditumbuhkan. Ini prasyarat penting, karena tanpa disertai tekad yang kuat dari birokrat untuk berubah, maka reformasi birokrasi akan menghadapi banyak kendala. Untuk memperkuat tekad perubahan dikalangan birokrat, perlu ada stimulus, seperti peningkatan kesejahteraan, tetapi pada saat yang sama tidak memberikan ampun bagi mereka yang membuat kesalahan atau bekerja tidak benar.
  3. membangun kultur baru. Kultur birokrasi kita begitu buruk, konotasi negatif seperti mekanisme dan prosedur kerja berbelit-belit dan penyalahgunaan status perlu diubah. Sebagai gantinya, dilakukan pembenahan kultur dan etika birokrasi dengan konsep transparansi, melayani secara terbuka, serta jelas kode etiknya.
  4. Rasionalisasi. Struktur kelembagaan birokrasi cenderung gemuk dan tidak efisien. Rasionalisasi kelembagaan dan personalia menjadi penting dilakukan agar birokrasi menjadi ramping dan lincah dalam menyelesaikan permasalahan, serta dalam menyesuaikan dengan perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat, termasuk kemajuan teknologi.
  5. memperkuat payung hukum. Upaya reformasi birokrasi perlu dilandasi dengan aturan hukum yang jelas. Aturan hukum yang jelas bisa menjadi koridor dalam menjalankan perubahan-perubahan.
  6. peningkatan Kualitas SDM. Semua upaya reformasi birokrasi tidak akan memberikan hasil yang optimal tanpa disertai SDM yang handal dan profesional. Karena itu perlu penataan dan sistem rekrutmen kepegawaian, sistem penggajian, pelaksanaan pelatihan, dan peningkatan kesejahteraan.

Langkah Eksternal:
1. Komitmen dan keteladanan elit politik. Reformasi birokrasi merupakan pekerjaan besar karena menyangkut sistem besar negara yang mengalami tradisi buruk untuk kurun yang cukup lama. Untuk memutus tradisi lama dan menciptakan tatanan dan tradisi baru, perlu kepemimpinan yang kuat dan yang patut diteladani. Kepemimpinan yang kuat berarti hadirnya pemimpin-pemimpin yang berani dan tegas dalam membuat keputusan. Sedangkan keteladanan adalah keberanian memberikan contoh kepada bawahan dan masyarakat.
2. Pengawasan masyarakat. Reformasi birokrasi akan berdampak langsung pada masyarakat, karena peran birokrasi yang utama adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat. Pada tataran ini masyarakat dapat dilibatkan untuk mengawasi kinerja birokrasi. Misalnya, menegur birokrat yang lamban dalam melayani masyarakat, atau yang sedang santai saja.


Minggu, 24 Agustus 2014

adakah keadilan diatas hukum...??


            Masyarakat bermimpi untuk sebuah kepastian tentang bagaimana hukum harus ditegakkan disaat lembaga yang mempunyai kewenangan untuk menegakkan hukum tersebut dilemahkan oleh ulah penguasa yang mempunyai kepentingan, banyak kasus korupsi yang harus dihentikan dengan dalil kurang alat bukti sehingga terpaksa  masyarakat harus gigit jari melihat koruptor melenggang lolos dari jeratan jaring hukum, jujur masyarakat sudah mulai lelah dan muak melihat sandiwara hukum di Republik ini.

       Masih teringat jelas bagaimana sang nenak renta yang miskin yang menangis karena harus meringkuk di terali besi setelah di vonis 1 tahun hanya karena mengambil potongan-potongan kayu yang akan dipergunakan memasak untuk mengisi perutnya yang lapar. Adil….?? Apakah keadilan itu…? Meminjam pengertian keadilan menurut Aristoteles bahwa “keadilan adalah kelayakan dalam tindakan manusia”. Apakah disini masih ada kelayakan disaat para koruptor mencuri uang rakyat dikarenakan keinginan pemenuhan nafsu materialistis dan konsumtif yang dimilikinya. Melihat kadaan yang timpang antara orang yang berduit dan orang yang tak mampu, maka tidak salah ada adigium hukum itu tajam kebawah dan tumpul ke atas.

   Pada umumnya tujuan hukum adalah menciptakan keadilan, kemanfaatan dan kepastian hukum. Apa yang adil dan baik merupakan hukumnya hukum (equum et bonum est lex legum). Sehingga dapat dikatakan hakekat utama dari hukum adalah menciptakan keadilan. Keadilan Hukum Merupakan hak setiap warga negara yang harus dijamin dan dilindungi negara. Bahkan hak keadilan hukum ini ditegaskan dalam Pasal 3 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia, setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan perlakuan hukum yang adil serta mendapat kepastian hukum dan perlakuan yang sama didepan hukum.

Praktiknya dalam masyarakat proses penegakan hukum yang dilaksanakan dirasakan masih jauh dari rasa keadilan masyarakat. Keadilan hukum yang muncul lebih bersifat legal-formal, keadilan yang berdasarkan teks-teks tertulis yang ada dalam undang-undang (rule bound). Terkadang keadilan prosedural yang tertuang dalam undang-undang belum atau bahkan mencederai nilai keadilan tersebut. Seperti kasus yang dialami oleh Ni Komang Kenten dikarenakan terhimpit kebuhan hidupnya melakukan pencurian kayu bakar dan diproses melalui pengadilan dan dikenakan hukuman yang cukup berat. Sebanarnya apabila kita melihat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, jelas disebutkan fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara. Apabila terjadi pencurian karena mereka kelaparan, maka yang paling utama dipersalahkan adalah negara, dikarenakan negara tidak melaksanakan konstitusi untuk memelihara dan menjamin kesejahteraan mereka. Sehingga pencuri tersebut dibebaskan demi hukum karena kesalahan negara yang tidak memelihara mereka. Sebenarnya pertimbangan keadaan/kondisi tersangka dalam penjatuhan pemidanaan telah diatur dalam RUU KUHP yang dalam Pasal 52 ayat (2) menyatakan bahwa “Ringannya perbuatan, keadaan pribadi pembuat atau keadaan pada waktu dilakukan perbuatan atau yang terjadi kemudian, dapat dijadikan dasar pertimbangan untuk tidak menjatuhkan pidana atau mengenakan tindakan dengan mempertimbangkan segi keadilan dan kemanusiaan”.

………………..masihkah ada keadilan hukum di republik ini???


Puputan Klungkung

Sedikit guratan sejarah heroik perjuangan leluhur kita yang berjiwa besar mengorbankan jiwa dan raganya demi menjaga harkat dan martabat Klungkung agar tidak dijajah oleh kaum imperialism Belanda, semoga menjadi sumber inspirasi agar kita lebih giat lagi berjuang untuk kemerdekaan Klungkung dari KORUPTOR.
…….dharmaning ksatrya mahottama

28 April 1908 mengguratkan catatan penting bagi Klungkung. Pada hari itu, Raja Klungkung, Dewa Agung Jambe bersama kerabat, pasukan dan rakyat yang setia gugur membela kedaulatan kerajaan dan rakyat Klungkung, menunaikandharmaning ksatria, kewajiban tertinggi seorang ksatria sejati. 
Perang Puputan Klungkung sejatinya merupakan puncak perlawanan raja dan rakyat Klungkung terhadap intervensi Belanda, mulai dari masalah perbatasan hingga monopoli perdagangan candu. Sikap dan tindakan Belanda terhadap Klungkung dianggap mengoyak kedaulatan kerajaan dan rakyat Klungkung.
Api perlawanan terhadap Belanda pertama kali meletus di Gelgel. Pemicunya, patroli keamanan Belanda di wilayah Klungkung pada 13-16 April 1908. Belanda berdalih patroli itu untuk memeriksa dan mengamankan tempat-tempat penjualan candu sebagai konsekwensi monopoli perdagangan candu yang dipegang Belanda. Sejumlah pembesar kerajaan Klungkung menentang patroli ini karena dianggap melanggar kedaulatan Klungkung. Cokorda Gelgel berada di barisan penentang ini, bahkan telah mempersiapkan suatu penyerangan terhadap patroli Belanda. Benar saja, serangan terhadap patroli Belanda terjadi di Gelgel. Serangan mendadak ini membuat Belanda menderita kekalahan; 10 orang serdadu gugur termasuk Letnan Haremaker, salah seorang pemimpin serdadu Belanda. Di pihak Gelgel kehilangan 12 prajurit termasuk IB Putu Gledeg.
Belanda tampaknya juga menunggu-nunggu peristiwa Gelgel, karena hal itu bisa menjadi pintu masuk untuk menyerang Klungkung. Setelah mengadakan serangan balasan ke Gelgel, Belanda semakin bernafsu menaklukkan Klungkung. Belanda menuding Klungkung memberontak terhadap pemerintah Hindia Belanda. Ekspedisi khusus pun dikirimkan Belanda dari Batavia. Raja dan rakyat Klungkung diultimatum untuk menyerah hingga 22 April 1908. Raja Klungkung tentu saja menolak tudingan Belanda itu. Mulai 21 April 1908, Belanda memborbardir istana Smarapura, Gelgel, dan Satria dengan tembakan meriam selama enam hari berturut-turut.
27 April 1908, ekspedisi khusus dari Batavia tiba dengan kapal perang dan persenjataan lengkap. Belanda mendaratkan pasukan di Kusamba dan Jumpai. Perang pun dimulai. Karena persenjataan tidak seimbang, Belanda bisa menguasai Kusamba dan Jumpai, meskipun rakyat di kedua desa itu melakukan perlawanan sengit. Perlahan, pasukan Belanda pun merangsek menuju Klungkung. Istana Smarapura terkepung.
Cokorda Gelgel dan Dewa Agung Gde Semarabawa gugur dalam menghadapi serdadu Belanda di benteng selatan. Mendengar berita ini, putra mahkota yang masih muda (12 tahun) turun ke medan perang mengikuti ibu suri, Dewa Agung Muter. Semuanya berpakaian serbaputih, siap menyongsong maut. Dewa Agung Muter bersama putra mahkota akhirnya gugur.
Mendengar permaisuri dan putra mahkota gugur di medan laga, tidak malah membuat Dewa Agung Jambe keder, justru semakin bulat memutuskan berperang sampai titik darah penghabisan. Dewa Agung Jambe keluar diiringi seluruh keluarga istana dan prajurit yang setia maju menghadapi Belanda dengan gagah berani. Karena persenjataan yang tidak imbang, mereka pun gugur dalam berondongan peluru Belanda. Mereka menunjukkan jiwa patriotis membela tanah kelahiran dan harga diri. Hari itu pun, 28 April 1908 sore, sekitar pukul 15.00 kota Klungkung jatuh ke tangan Belanda.
Secara fisik Klungkung memang kalah. Tapi, di balik kekalahan itu, Klungkung menunjukkan kemuliaan sikap manusia Bali yang menempatkan harga diri dan kehormatan di atas segala-galanya. Belanda pun memahami itu seperti tercermin dalam catatan-catatan Belanda, termasuk catatan wartawan Belanda di Soerabaiasch Handelsblad.

 …Ketika selesai puputan itu dilakukan penelitian pada orang-orang yang gugur, maka di antara korban terdapat putra raja yang berusia dua belas tahun, adalah satu-satunya (putra mahkota pewaris tahta). Ia tergeletak di tengah-tengah (serakan mayat) dan sejumlah banyak wanita-wanita… Apakah anak itu memang ingin mati mengikuti ayahnya? Apakah ia ingin memperlihatkan bahwa adat Bali yang suci dan luhur ditempatkan lebih tinggi dari kehidupan?...” 

Sumber:
Teks: I Made Sujaya
http://www.balisaja.com/2013/04/puputan-klungkung-dharmaning-ksatria.html


Jumat, 22 Agustus 2014

Fakta Unik Tentang Tikus

Ada beberapa fakta tentang TIKUS yg menarik untuk diketahui
  1. Gigi depan tikus tumbuh sekitar 3,5 sampai 4,5 inchi pertahun. Hal ini menyebabkan tikus harus menggerogoti benda-benda disekitarnya, agar gigi depannya terkikis. Bila tidak, gigi tikus akan menembus dan melukai bibir dan mulutnya. Walhasil, tikuspun akan mati karena tidak bisa makan dan infeksi.
  2. Tikus betina dapat kawin 500 kali selama 6 jam masa suburnya. Perkawinan ini bisa dilakukan dengan jantan yang berbeda. Setiap tahun, Tikus betina mengalami 15 kali masa subur. Walhasil, sepasang tikus dapat mengahasilkan 2000 anak tikus per tahun bila hal ini tidak dikendalikan. Informasi tambahan, seekor anak tikus akan matang secara seksual dan siap kawin pada usia 3-4 bulan. Rata-Rata umur tikus adalah 2-3 tahun.
  3. Tidak semua tikus hidup berdekatan dengan manusia. Sekitar 56 spesies hidup di hutan belantara. Dan beberapa spesies tikus tersebut terancam keberadaannya. Menyedihkan ya?
  4. Tikus tidak bisa bersendawa, jadi apabila kita memberi binatang pengerat itu softdrink, mereka akan mati karena tidak mampu bersendawa.
  5. Sebuah Candi Hindu didedikasikan untuk dewi tikus Karni Mata. Lokasi candi ini di Deshnoke-India. Lebih dari 20,000 tikus hidup di Candi tersebut. Banyak turis yang mengunjungi candi Karni Mata. Tikus-tikus tersebut dipercaya sebagai reinkarnasi dari Karni Mata.
  6. Martin Schein, pendiri Animal Behaviour Society, melakukan sebuah studi tentang makanan favorit tikus. Ternyata makanan favoritnya adalah telur orak-arik, makaroni, keju dan jagung matang.
  7. Terkadang tikus mengkonsumsi fesesnya untuk peningkatan nutrisi tubuh. Hmmm...mau?
  8. Sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh National Institus of Health (NIH) menyimpulkan bahwa tikus yang mengkonsumsi kalori lebih rendah memiliki umur yang lebih panjang.
  9. Seorang staf penyelamat hewan di Petaluma, California, menemukan lebih dari 1000 ekor tikus beserta anak-anak tikusnya, di sebuah kamar tidur yang dimiliki oleh Roger Dier (beberapa diantaranya berada dalam kandang).
  10. Berburu Tikus, merupakan sebuah olahraga yang populer di London pada abad ke-19. Jacko, seekor anjing jenis Bull Terrier, menorehkan rekor tertinggi pada tahun 1862, dengan membunuh 100 ekor tikur dalam waktu 5 menit dan 28 detik.
  11. Seekor tikus dapat terjun setinggi 50 feet (15,24 meter) dan mendarat tanpa terluka.
  12. Menurut ilmu astrologi cina, anda yang lahir di tahun 1912, 1924, 1936, 1948, 1960, 1972, 1984 atau 1996 adalah termasuk dalam shio tikus. Orang shio tikus memiliki karakter cerdas, banyak akal dan menyenangi fashion.
  13. Tikus tidak berkeringat. Mereka mengatur suhu tubuhnya melalui konstriksi atau memperluas pembuluh darah yang ada diekornya.
  14. Tikus dikenal sebagai pembawa beberapa penyakit yang dapat berakibat fatal bagi manusia. Seperti Demam Berdarah Dengue, Weil's Disease dan Q fever.
  15. Berita bagusnya, belum pernah ada laporan manusia tertular rabies akibat gigitan tikus.
  16. Tikus tidak memiliki amandel, tapi mereka memiliki pusar. Mau cek? :p


Kamis, 21 Agustus 2014

Pura Watu Klotok

Pura Watu Klotok

Salah satu pura terkenal di Kabupaten Klungkung adalah Pura Watu Klotok. Di samping merupakan salah satu kahyangan jagat, Pura Watu Klotok juga kerap dijadikan pusat pasucian Ida Batara Pura Besakih. Akhir tahun 2005 lalu, pascabencana ledakan bom Bali II dan terjadinya bencana tsunami di Aceh, di pura yang terletak di bibir pantai selatan kota Semarapura itu berlangsung dua kali upacara permohonan keselamatan dan kesucian dunia. Upacara Samudra Kerthi dan Dirgayusa Bumi. Tak kalah pentingnya, Pura Watu Klotok juga berfungsi sebagai tempat memohon kesuburan lahan persawahan bagi para petani. Bagaimana sejarah pura ini?

Pura Watu Klotok letaknya tidak jauh dari pura terkenal lainnya yang ada di bumi serombotan. Salah satunya Pura Dasar Bhuwana Gelgel. Sehingga keberadaannya sangat mudah dijangkau bagi umat yang gemar bertirtayatra. Apalagi saat ini, jalur By-pass Tohpati-Kusamba (By-pass IB Mantra) sudah tuntas dikerjakan. Tentu akses bagi umat menuju pura yang berada di Banjar Celepik, Tojan, Klungkung itu semakin mudah.

Pura Watu Klotok memiliki panorama pantai selatan Klungkung yang mempesona. Dari pura itu, sembari bersembahyang umat pun dapat menyaksikan keindahan kawasan Kepulauan Nusa Penida dan Hotel Bali Beach di pantai Sanur. Hampir setiap bulan, persisnya ketika bulan purnama, Pura Watu Klotok benar-benar menjadi tempat yang paling dicari oleh umat yang haus akan pendalaman spiritual. Karena Pura Watu Klotok dipercaya sangat baik dijadikan objek matirtayatra yang belakangan ini makin diminati umat Hindu.
''Bisa dikatakan Pura Watu Klotok merupakan tempat yang mampu menghilangkan dahaga bagi umat yang kehausan pendalaman spiritual,'' ungkap Bendesa Adat Satra Dewa Ketut Soma yang kerap ditunjuk sebagai panitia karya. Tak jarang, umat bahkan sampai makemit (begadang) sembari bersemedi di Pura Watu Klotok guna menemui kedamaian batin.
Selain itu, umat Hindu yang berprofesi sebagai petani, juga mempercayakan keberhasilannya di bidang pertanian di pura ini. Umat selalu memohon petunjuk dan perlindungan Ida Sang Hyang Widhi Wasa agar senantiasa memberi kesuburan atas tanah pertanian mereka serta mencegah datangnya serangan hama tanaman. Atas hal itu, krama subak secara rutin, turun-temurun melaksanakan upacara mohon pekuluh jika sawah mereka terserang wabah tanaman sekaligus memohon keselamatan dan kesuburan tanam-tanaman yang dikenal dengan upacara neduh lan pangusaban. Umat yakin, dengan permohonan yang tulus, kesuburan tanah akan terwujud. ''Memang, para petani tidak cukup hanya berharap berkah dari doa semata, akan tetapi mesti dilengkapi dengan berusaha dan bekerja keras,'' tambahnya.

Penekun spiritual yang juga pegawai di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Klungkung ini pun pernah menyusun buku tentang ''Selayang Pandang Pura Watu Klotok''. Dalam buku itu, Dewa Soma menceritakan permohonan keselamatan dan penyucian serta anugerah kesuburan, itu berlangsung ketika piodalan yang jatuh setiap enam bulan sekali. Persisnya pada Anggara Kasih Julungwangi. Ada juga yang diselenggarakan setiap tahun sekali, yakni upacara Ngusaba. Piodalan itu diselenggarakan oleh pengempon dari warga Banjar Celepik, Gelgel dengan pendanaan bersumber dari hasil pelaba pura seluas 125 are.
Upacara lain yang kerap digelar di pantai Watu Klotok seperti upacara mulang pakelem dalam rangkaian upacara-upacara besar yang digelar di Pura Besakih seperti Eka Dasa Rudra, Tri Bhuana, Eka Bhuana, Candi Narmada, Panca Bali Krama dan lainnya. Bahkan, di pantai Watu Klotok juga sering dilakukan upacara nangkid, malukat, neduh dan lainnya. Terlepas dari itu semua, pantai Klotok memendam misteri yang sulit dianalisis akal sehat. Bentangan pantai dari Ketapang Kembar sampai pantai Sidayu merupakan kawasan misteri pasukan ''Kopassus'' Ratu Gde Nusa. Siapa pun yang berani berbuat onar dan kurang ajar di pantai itu, jangan harap untuk pulang kembali dengan selamat.

Salah satu peninggalan yang dikeramatkan di Pura Watu Klotok adalah sebuah batu mekocok (makocel). Batu mekocok itu merupakan cikal bakal pendirian pura dengan kekeramatannya yang kini malinggih di utama mandala Pura Watu Klotok. Bukan hanya itu, ada juga unen-unen (rencang) Ida Batara berupa bikul (tikus) putih, lelipi poleng (ular belang) dan penyu macolek pamor. Penyu macolek pamor itu diyakini muncul seratus tahun sekali. Itu dibuktikan dengan terdamparnya seekor penyu raksasa beberapa tahun silam.
Arca Penjaga Kesucian

Sebagaimana Pura-pura lain di Bali, struktur Pura Watu Klotok juga terdiri atas tiga bagian. Utama mandala, madya mandala dan nista mandala. Bagian nista mandala (paling luar) Pura Watu Klotok berupa Candi Bentar dan Arca Dwapara Pala lengkap dengan senjata gada. Dwapara berarti pintu, sedangkan pala berarti penjaga. Jadi, begitu memasuki wilayah Pura Watu Klotok diyakini sudah ada suatu kekuatan yang menjaga kesucian pura. ''Sehingga ketika pemedek baru menginjakkan kaki di gerbang pura, sudah diarahkan untuk mengarahkan pikiran dan perilaku ke arah kesucian,'' kata Dewa soma.

Setelah memasuki candi bentar menuju madya mandala, di sebelah selatan terdapat Pelinggih Sang Kala Sunya. Pelinggih itu merupakan aspek sakti dari Batara Baruna yang menguasai daerah kutub. Di sebelah timur Pelinggih Sang Kala Sunya, juga dibangun pelingih penghayatan Ratu Gde Penataran Ped yang tak lain berupa pohon ketapang berukuran besar serta sebuah tugu seperti pelingih taksu atau ngerurah.
Di utama mandala terdapat Pelinggih Ida Batara Watu Makocok (Makocel). Sesuai namanya, pelinggih ini disebut batu makocel yang berarti batu berbunyi yang diyakini memiliki sinar vibrasi spiritual tinggi. Juga diyakini sebagai tempat memohon kekuatan alam agar dianugerahi keselamatan, kesuburan dan kesejahteraan karena batu ini adalah cikal-bakal lahirnya Pura Watu Klotok. Karena pertama kali ada, makanya umat menyebut Pelinggih Batu Makocel itu dengan sebutan Pelinggih Ida Batara Lingsir.

Di samping Pelinggih Batara Lingsir, ada Meru Tumpang Lima, Gedong Alit Pule, Padmasana, Pengaruman, Linggih Sri Sedana dan beberapa pelinggih lainnya. Singkatnya, di utama mandala terdapat 16 bangunan/ pelingih termasuk Candi Bale dan sumur, di madya mandala lima bangunan/ pelinggih yaitu bale pemedek, bale gong, bale kulkul, candi bentar dan apit lawang kiwa tengen.

Sementara pada nista mandala terdapat 6 bangunan/ pelingih yaitu Pelinggih Sanghyang Kala Sunia, Pelinggih Ida Batara Dalem Ped, Bale Pawedaan, Panggungan, candi bentar dan patung Dwarapala. Di samping terdapat piranti pelengkap lainnya seperti lumbung, bale petandingan, perantenan, Bale sekepat, Pelinggih Sri Sedana dan bale paebatan yang terletak di sekitar areal pura.

Sumber: babadbali.com

Minggu, 17 Agustus 2014

Visi dan Misi Suwirta Kasta

Visi dan Misi

Visi :

"KLUNGKUNG YANG UNGGUL DAN SEJAHTERA "
Dengan pengertian bahwa Klungkung yang selama ini ditopang oleh potensi yang sangat besar dengan tingkat heterogenitas tinggi serta adat budaya bernilai luhur, harus mampu dibangun guna mencapai keunggulan daerah dengan kondisi kesejahtraan wilayah dan masyarakat.
Visi ini menekankan pada minimalisasi gap (jurang pemisah) antar komponen masyarakat ataupun antar wilayahnya, dengan segala gerak langkah yang merujuk pada konsep kemitraan kebersamaan

Misi :

  1. Penguatan dan peningkatan eksistensi adat budaya Bali.
  2. Meningkatkan kualitas dan daya saing sumber daya manusia Kabupaten Klungkung.
  3. Peningkatan kesejahteraan sosial melalui pemberdayaan ekonomi masyarakat.
  4. Meningkatkan perekonomian yang berbasis kerakyatan dengan mengedepankan kosepsi kemitraan.
  5. Terciptanya kepastian hukum agar terwujud ketentraman dan ketertiban masyarakat.
  6. Mewujudkan pemerintahan yang baik berdasarkan prinsip good coorporate governance.
  7. Pengembangan jasa layanan kepada masyarakat yang lebih baik.
  8. Mewujudkan pembangunan daerah yang selaras dan seimbang.
  9. Pelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup dalam pemanfaatannya yang berkelanjutan.
  10. Penyediaan sarana dan prasarana wilayah yang mengakomodir perkembangan wilayah dan kebutuhan masyarakat.
  11. Penguatan stabilitas politik dan keamanan di seluruh wilayah Kabupaten Klungkung.

Sabtu, 16 Agustus 2014

Pengangguran di Klungkung

Menyambut Pariwisata di Klungkung

Jumlah pengangguran di Kabupaten Klungkung tergolong tinggi. Data Lembar Informasi Ketenagakerjaan Triwulan I/2008 Disnaker Propinsi Bali yang dikirim ke Kabupaten Klungkung menyebutkan, Bumi Serombotan sedikitnya mengantongi jumlah penduduk 175.914 jiwa. Penduduk usia kerjanya 131.229 jiwa dan angkatan kerja 104.814 jiwa, mulai tamatan SD, SMP, SMA/SMK, Akademi/Diploma dan universitas. Dari jumlah itu, pengangguran terbuka tercatat 7.165 jiwa dan setengah pengangguran 23.073 jiwa.

Jumlah itu jauh meningkat dibandingkan data tahun 2004. Saat itu, di Klungkung tercatat 2.658 jiwa pengangguran usia 15-70 tahun dengan tingkat pendidikan terbanyak SD-SMA. Tamatan ini, sulit menembus jalur formal karena kebanyakan lapangan kerja menerima tamatan sarjana, tentunya hal tersebut akan menjadi PR untuk Bupati Nyoman Suwirta dalam mengurangi angka pengangguran.


Dibawah kepemimpinan Bupati Nyoman Suwirta yang berkomitmen untuk memimpin Klungkung dengan pola clean and good government iklim investasi pun mulai berdenyut dengan adanya beberapa investor yang sedang menunggu proses perijinan membangun Hotel di kawasan Klungkung daratan dan Nusa Penida. Sector pariwisata dapat membantu mengurangi angka pengangguran  karena berpotensi besar untuk menyerap tenaga kerja dari sektor formal,contoh; sebuah hotel berbintang 4 (empat) dengan jumlah kamar 150 kamar dengan rasio 1:1.2 maka tenaga kerja kerja yang akan diserap 180 orang, tentunya tenaga yang akan di rekrut adalah tenaga yang mempunyai skill di bidang pariwisata dan perhotelan.

Dengan tingginya angka pengangguran tamatan SMA/SMK  tentunya akan sulit menembus jalur formal oleh karena itu Pemda Klungkung melalui Dinas Tenaga Kerja harus mampu membuat program pelatihan perhotelan untuk calon tenaga kerja tamatan SMA yang tidak mampu secara finansial melanjutkan studi di lembaga pelatihan perhotelan swasta. Langkah ini harus diambil untuk menyiapkan tenaga kerja yang berkompeten untuk industri pariwisata yang akan dibangun di daerah Klungkung, dengan itu nantinya masyarakat Klungkung tidak hanya menjadi penonton didaerah sendiri tetapi akan menjadi tuan rumah yang akan ikut berperan aktif dalam membangun industry pariwisata di Klungkung.