Rabu, 28 September 2016

Tuak dan tradisi metuakan


Tuak berasal dari pohon enau dan kelapa yang di ambil air niranya, kemudian difermentasikan dengan "lau" (serabut kelapa yang dikeringkan atau kayu pohon bayur) sehingga menjadi putih dan kadang juga kita temukan warna yang agak kemerahan, menimbulkan bau yang khas, dan menimbulkan selera bagi para pecinta minuman ini.

Berdasarkan penelitian para ahli, tuak merupakan minuman yang memiliki kadar alkohol rendah, lebih rendah dari bir dan anggur. Tuak pada dasarnya berguna untuk membuat kondisi seseorang tenang karena mampu menekan syaraf sentral konsumennya. Tetapi jika menengguk melebih porsi yang seharusnya maka orang yang mengkonsumsi tuak akan menjadi mabuk dan tak mampu mengendalikan diri.

Meski pada umumnya tuak disinyalir menjadi pemicu pertikaian karena banyak orang mabuk jika meminumnya, tetapi orang Bali tidak akan pernah lepas dari minuman ini. Tuak adalah ikon budaya di Bali.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai minuman ini kami ingin berbagi informasi tentang tuak yang telah kami kumpulkan dari berbagai sumber;

1. Pohon penghasil Tuak (Enau/aren) merupakan pohon multi fungsi.
Petani Tuak
      Pohon Enau/Aren atau yang biasanya dipanggil pohon Jaka mempunyai guna dan manfaat yang cukup besar dari ujung daun mudanya yang disebut 'ambu' dipergunakan untuk sarana upacara atau hiasan penjor, daunnya dipergunakan untuk membuat sesajen dan serabut batangnya berguna sebagai atap sanggah. Jangan heran jika Pohon Enau ini mempunyai nilai ekonomi yang sangat tinggi.

2. Proses pembuatan tuak yang panjang dan rumit.
Proses pembuatan Tuak
     Proses pembuatan tuak ternyata memakan waktu yang panjang dan rumit, paling tidak petani tuak membutuhkan waktu 3 bulan sebelum air nira mengalir dari batangnya. Tidak cukup dengan ketrampilan dan kecakapan dalam mengolah pohon aren saja, seorang petani tuak juga harus mengetahui cara membuat lau yang berfungsi menggantikan ragi dalam proses fermentasi air nira tersebut, Lau yang biasanya terbuat dari serabut kelapa yang di keringkan biasanya juga ditambahkan potongan-potongan batang kayu bayur untuk menambah kualitas dan rasa dari tuak, Lau tersebut berfungsi untuk merubah kandungan gula menjadi alkohol.

3. Acara adat tanpa Tuak rasanya hambar.
Tradisi metuakan
     Tuak sudah menjadi bagian dari acara adat di Bali, Tuak biasanya disediakan untuk menjamu tamu undangan dalam setiap acara pernikahan yang biasanya akan diisi dengan acara kesenian megenjekan. Uniknya ada beberapa daerah yang masih mempergunakan batok kelapa berlubang untuk secara bergiliran dipergunakan meminum tuak, dengan duduk membentuk lingkaran.

Tuak memang memabukan, tetapi karena kandungan yang terdapat dalam tuak berfungsi untuk menenangkan ketegangan syaraf dan saat orang mabuk tuak cenderung ngantuk dan lemas maka jarang terjadi keributan akibat dari minum tuak tersebut. Sebaliknya akan mempererat persahabatan dan kekeluargaan. 

Sekarang tergantung bagaimana kita menikmatinya, tuak mampu memutar pekonomian di pedesaan nilai ekonomi pohon aren ini memberikan penghidupan bagi petani-petani tuak.
Sebagian peminum Beer telah beralih minum tuak selain murah, para peminum juga mempunyai rasa idealisme yang tinggi untuk memajukan petani lokal dari pada menambah pundi-pundi para cukong besar yang memproduksi Bir.

Info Penyeberangan Ke Nusa Penida

Hajatan Nusa Penida Festival 2016 sudah semakin dekat dan tentunya sudah tak sabar lagi untuk menikmati acara yang akan di buka pada tanggal 7 Oktober 2016 ini. Pulau Nusa Penida hanya bisa di akses melalui jalur laut, Karena pulau Nusa Penida merupakan pulau kecil dari Bali yang dimana didalamnya banyak terdapat wisata yang belum diketahui orang banyak dan masih banyak orang yang belum mengetahui tempat penyeberangan dari daratan Bali menuju Pulau Nusa Penida.

Ada empat tempat penyeberangan dari daratan Bali menuju Pulau Nusa Penida:
1. Pantai Sanur.
Pelabuhan Pantai Sanur
    Di sepanjang Pantai Sanur banyak bisa kita temukan boat-boat yang parkir menuju ke kepulauan Nusa Penida, ada beberapa perusahaan penyedia jasa transportasi menggunakan fast Boat diantaranya; Maruti, Caspla, Gangga dan Semaya One.
Jadwal penyeberangan dari Pantai Sanur menuju Pulau Nusa Penida bervariasi dimulai jam 8.30 sampai dengan 10.30 dan untuk penyeberangan sore dari jam 16.00 sampai dengan 17.00. mengingat ombak dan angin yang keras di siang hari maka penyeberangan biasanya di hentikan dari jam 11.00 sampai dengan jam 16.00.
Dibutuhkan waktu dari 30 sampai 40 menit untuk menempuh perjalanan memakai fast boat tersebut.

2. Penyeberangan tradisional Tri Buana, Desa Kusamba, Klungkung.
Br Tribuana Kusamba
    Di Sepanjang Pantai Kusamba terdapat empat pelabuhan tradisional yang sejak dahulu kala di pergunakan sebagai pelabuhan untuk berlabuhnya sampan-sampan tradisional yang mengangkut barang dan manusia menuju Pulau Nusa Penida. Pelabuhan Kampung, Pelabuhan Segara, Pelabuhan Banjar Bias dan Pelabuhan Tribuana. Fast Boat Gangga Express menyediakan jasa penyeberangan menuju Pulau Nusa Penida, disini penumpang dimnjakan oleh dipergunakannya ponton yang akan membawa penumpang menuju boat yang parkir kira-kira 30 meter dari bibir pantai. Disini  kaki atau celana penumpang tidak akan basah terkena ombak karena penyedia jasa menyediakan jembatan yang bisa di bongkar pasang. jadwal keberangkatan boat Gangga dimulai pukul 07.00, 08.00 dan 14.30 waktu tempuh yang diperlukan selama 30-40 menit.

 3. Pantai Pesinggahan.
   
Pantai Pesinggahan

    Pelabuhan Pantai Pesinggahan adalah pelabuhan baru yang di bangun oleh perusahaan Fast Boat Caspla, Pelabuhan ini tergolong mudah untuk dicari karena terlihat jelas dari jalan utama menuju Karangasem terletak tepat di seberang pertigaan menuju tempat kuliner ikan laut pesinggahan.
Jadwal Penyeberangan dari Pelabuhan Pesinggahan menuju Pelabuhan Buyuk Nusa Penida dimulai Pukul 7.30, 13.30 dan 16.00. Waktu tempuh sama dengan Pelabuhan Tribuana dan Fast Boat Caspla juga mempergunakan ponton untuk memanjakan penumpangnya. 

4. Pelabuhan Padang Bay

Kapal Roro
      Kapal Ferry Roll of Roll On atau yang biasa disebut Kapal Roro menyediakan jasa penyeberangan orang, mobil dan kendaraan barang, Kapal Roro hanya melayani sekali perjalanan dari pelabuhan Padang Bay menuju Pelabuhan Sampalan. Jadwal peyeberangan dari Pelabuhan Padang Bay adala jam 11.00 dan memerlukan waktu selama 45 menit.

Mudah-mudahan informasi ini membantu anda yang masih kebingungan mencari informasi penyeberangan menuju Pulau Nusa Penida

Selasa, 27 September 2016

Destinasi baru di Nusa Penida



Kreatifitas anak muda untuk menggali potensi wisata di lingkungannya menciptakan nilai tambah terhadap destinasi wisata di daerahnya, Banyak destinasi wisata baru yang mulai dibuat dan hal ini tentunya mempunyai banyak pilihan dan alternatif untuk di kunjungi.

Sebagian besar objek wisata mempunyai ikon yang dibuat secara swadaya oleh Sekehe Teruna Teruni ataupun oleh Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS). Semangat anak muda ini patut di apresiasi dengan melakukan kegiatan positif membangun desanya.

Berikut beberapa daerah tujuan wisata yang kami rangkum dari beberapa sumber:

1. Celagilandan terletak di Desa Suana
  2. Suana Point terletak di desa Suana

3.Pantai Malibu Dusun Semaya, Desa Suana

4. Pantai Atuh, Desa Pejukutan 


Bertepatan dengan Nusa Penida Festival 2016 yang di selenggarakan tanggal 7-9 Oktober 2016 yang mempunyai tag line Exploring Blue Paradise Islands berarti mengajak wisatawan untuk menjelajahi tempat-wisata baru di Nusa Penida.

Senin, 26 September 2016

Nusa Penida Festival 2016



Nusa Penida Festival 2016 untuk ke tiga kalinya di selenggarakan oleh Pemerintah Daerah Klungkung di bawah kepemimpinan Bupati I Nyoman Suwirta. Tahun ini Nusa Penida Festival (NPF) akan di selenggarakan tanggal 7-9 Oktober 2016 mengambil lokasi Di Lingkungan Banjar Nyuh, Nusa Penida.

Acara besar dengan tag line "Exploring Blue Paradise Islands" bertujuan untuk mempromosikan destinasi-destinasi wisata baru untuk di jelajahi.
 Blue Paradise Island ini merupakan icon untuk Pulau Nusa Penida yang dikenalkan oleh Menteri Pariwisata, Arief Yahya saat Nusa Penida Festival tahun 2015 silam. Selama festival ini, wisatawan akan diajak untuk mengeksplore Kepulauan Nusa Penida yang terdiri dari Pulau Nusa Penida, Pulau Nusa Ceningan dan Pulau Nusa Lembongan. Wisatawan selain diajak melihat bagimana keindahan alam dan keasrian pulau ini dari dekat, juga diajak melihat obyek yang benar-benar baru dan sangat jarang diketahui Wisatawan, pokoknya nanti kita lihat sama-sama, dijamin terpukau. Soal obyek bawah laut, Nusa Penida tidak perlu diragukan lagi, mengingat Nusa Penida juga terkenal akan keindahan karang laut dan ikan-ikan langka yang bertebaran diperairan ini. 


Dan untuk budaya, Nusa Penida memiliki satu tarian khas yang tidak dimiliki daerah lain di Bali. Yang disebut tari Baris Jangkang, dimana pada festival pembukaan nanti, pada 7 Oktober 2016, akan dipentaskan oleh seribu orang penari. Para seniman akan menari di pantai pasir putih Banjar Nyuh, di Nusa Penida, dengan view Pulau Nusa Lembongan, dan Bali daratan yang akan tampak indah, dengan perpaduan pakaian penari dominan kuning dengan birunya laut Pulau Nusa Penida. Dan karena ini merupakan tarian sakral, sebelum dipentaskan biasa didahului dengan ritual atau upacara sesuai dengan kepercayaan desa setempat.

Dan melalui Nusa Penida Festival 2016 ini, kekuatan alam dan warisan budaya yang dimiliki sebagai upaya promosi, konservasi dan pelestarian agar semua bisa tetap terjaga untuk anak cucu nanti. Acara selama tiga hari ini mulai 7-9 Oktober, dari pembukaan sampai penutupan dilaksanakan fokus di Pantai Banjar Nyuh, Desa Ped, Nusa Penida, Bali. Dengan pembukaan yang rencananya dilakukan oleh Mentri Pariwisata, Arif Yahya. Pada pembukaan 7 Oktober nanti, akan ada tari penyambutan, dan terpenting adalah Tari Baris Jangkangnya, pada 8 Oktober, dilanjutkan dengan kegiatan eksplore Nusa Penida melalui touring wisata ke obyek wisata, ada juga parade Budaya Bali dan pada 9 Oktober atau penutupan dilaksanakan berbagai bentuk perlombaan tradisional, yang diikuti masyarakat local dan wisatawan seperti lomba perahu layar, lomba perahu layar mini, dan setiap malam juga ada pentas music. Dan untuk menuju ke festival ini, ada dua lokasi yang bisa dilalui yakni pelabuhan Sanur, Pelabuhan Kusamba Klungkung. Dengan naik Boat penumpang, dengan jarak tempuh 15-20 menit penyeberangan.