Rabu, 05 Oktober 2016

Pulau Nusa Penida Menjadi Kawasan Pulau Terluar Indonesia



Kepulauan Nusa Penida akan dicanangkan menjadi kawasan Pulau terluar Indonesia, Mari ketahui strategi pemerintah dalam pengelolaan pulau-pulau kecil terluar menurut PP No 78 Thn 2005 :
a. Membuka simpul-simpul akses kawasan perbatasan sebagai pintu gerbang internasional.
Dengan membuka akses pasar internasional pulau-pulau terluar, diharapkan potensi yang ada di masing-masing pulau dapat lebih diberdayakan. Seperti misalnya pulau Berhala, Keberadaan pulau ini di Selat Malaka yang merupakan salah satu selat yang sangat ramai karena merupakan jalur pelayaran internasional, sehingga Pulau Berhala juga dibuka sebagai akses dalam perdagangan internasional.

b. Meningkatkan mobilitas penduduk antar pulau terutama di pulau-pulau terluar.
Yaitu misalnya dengan membuka trayek kapal PT. Pelni ataupun jalur transportasi lain menuju daerah pulau-pulau terluar Indonesia, sehingga akses penduduk untuk ke daerah lain disekitarnya dapat lebih mudah.

c. Melibatkan berbagai instansi dalam pemberdayaan pulau khususnya pulau-pulau terluar.
Pemberdayaan berbagai instansi dalam pengelolaan pulau-pulau terluar ini sangat penting, karena pengelolaan pulau merupakan permasalahan yang kompleks, sehingga dibutuhkan koordinasi dari masing-masing instansi/departemen. Seperti misalnya Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP), ketika akan melakukan rehabilitasi ekosistem yang pulau terluar, pasti membutuhkan dukungan dan informasi dari Departemen Dalam negeri, dalam hal ini adalah Pemerintah Daerah.
 
d. Mensinergikan berbagai program ekonomi dan hankam di perbatasan maritim dan kepulauan
Yaitu dengan membuat program kegiatan terkait dengan pengamanan pulau-pulau terluar.
 
e. Mengundang private sector participation dalam investasi untuk pengembangan pulau kecil (terutama di wilayah perbatasan)
Hal ini misalnya dengan membuka kawasan pulau-pulau terluar sebagai kawasan pariwisata dan lain sebagainya. Seperti misalnya pengembangan Pulau Bidadari dan seribu sebagai kawasan pariwisata.
 
f. Mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan kepulauan di perbatasan sesuai dengan potensi dan daya dukung lingkungannya
Menghidupkan kerjasama internasional dalam berbagai sektor untuk pengembangan kelautan.
 
g. Dilakukan dengan menjalin kerjasama dengan negara lain maupun Lembaga swasta dalam konservasi hayati dan lingkungan di pulau-pulau terluar.
Pemberdayaan masyarakat yang tinggal dipulau tersebut, antara lain dengan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui bantuan sarana produksi (pemberian bantuan kapal, jaring untuk menangkap ikan sebagai mata pencaharian) dan non produksi (air, listrik).
 
Perbaikan (rehabilitasi sistem) dalam pengelolaan lingkungan pulau-pulau terluar Indonesia. Misalnya dengan rehabilitasi terumbu karang, lamun, maupun manggrove.
Melihat kondisi pulau-pulau terluar Indonesia seperti yang sudah dipaparkan dalam sub bab sebelumnya dan beberapa strategi kebijakan maupun kegiatan pengelolaan pulau-pulau terluar Indonesia yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia tersebut, menurut penulis akan lebih berjalan efektif jika strategi kebijakan pengelolaan pulau lebih diarahkan pada:
1) Identifikasi masalah
Sangat penting sekali sebelum kegiatan pengelolaan pulau-pulau terluar ini dilakukan, harus dilakukan identifikasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam pengelolaan pulau, baik ini dari segi intern maupun ekstern.
2) Pembuatan skala prioritas
Maksud pembuatan skala prioritas disini adalah menentukan pulau mana sajakah yang sebaiknya diprioritaskan untuk dikelola. Misalnya antara Pulau Miangas dan Pulau Berhala, mana yang seharusnya diprioritaskan lebih dahulu dalam pengelolaannya melihat kondisi riil masing-masing pulau tersebut, hal ini mengingat dana yang dialokasikan untuk kegiatan pengelolaan pulau-pulau terluar ini memang kurang optimal.
3) Kepentingan pulau
Kepentingan pulau yang dimaksudkan adalah hal-hal apa sajakah yang paling urgent yang dibutuhkan bagi kelangsungan kehidupan masyarakat di pulau tersebut. Misalnya, jangan sampai pemerintah mengalokasikan dana yang sangat besar untuk membangun sarana tertentu di suatu Pulau, tetapi sebenarnya pembangunan sarana tersebut kurang dibutuhkan masyarakat pulau tersebut.
4) Karakteristik pulau
Dalam pengelolaan pulau-pulau terluar, melihat terlebih dahulu karakteristik pulau sangat penting sekali. Hal ini untuk mengidendifikasi rencana kegiatan apa yang akan diterapkan di Pulau yang bersangkutan.